
Kapolsek Piyungan Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Kobarkan Semangat Persatuan dan Inovasi
Kapolsek Piyungan Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025
lacakperisitiwa.com – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang jatuh pada 28 Oktober 2025, Kapolsek Piyungan AKP Andi Prasetyo memimpin langsung upacara peringatan di halaman Mapolsek Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara ini berlangsung khidmat dengan tema “Bersatu, Berinovasi, dan Berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045.”
Dalam sambutannya, AKP Andi menegaskan pentingnya semangat persatuan dan inovasi di kalangan pemuda, terutama di tengah tantangan zaman modern yang sarat teknologi dan perpecahan sosial. Ia menekankan bahwa semangat Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan moral bagi generasi muda untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa.
“Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tapi energi nasional. Kita butuh pemuda yang tangguh, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujar Kapolsek Piyungan.
Upacara tersebut dihadiri oleh jajaran Polsek, perangkat kecamatan, tokoh masyarakat, dan perwakilan pelajar dari beberapa sekolah di wilayah Piyungan. Semua peserta tampak antusias mengikuti jalannya upacara, dengan suasana nasionalisme yang begitu terasa sejak bendera merah putih dikibarkan.

Makna Sumpah Pemuda di Era Modern
Sumpah Pemuda memiliki makna yang terus relevan di setiap generasi. Bagi Kapolsek Piyungan, semangat “satu nusa, satu bangsa, satu bahasa” harus dihidupkan kembali melalui kolaborasi lintas generasi dan pemanfaatan inovasi digital.
Di era modern seperti sekarang, tantangan yang dihadapi pemuda bukan lagi penjajahan fisik, tapi disinformasi, degradasi moral, dan lemahnya solidaritas sosial. AKP Andi menyoroti fenomena media sosial yang kerap memperuncing perbedaan dan mengaburkan nilai-nilai kebangsaan.
Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momentum Sumpah Pemuda sebagai refleksi dan tekad baru untuk memperkuat identitas nasional.
“Jangan biarkan media sosial memecah belah kita. Justru, jadikan teknologi sebagai alat pemersatu bangsa,” tegasnya.
Semangat nasionalisme yang dikobarkan lewat kegiatan ini diharapkan mampu menular ke seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang kini menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.
Polsek Piyungan Dorong Inovasi dan Kemandirian Pemuda
Selain menekankan nilai persatuan, Kapolsek Piyungan juga menyoroti pentingnya inovasi dan kemandirian ekonomi pemuda. Ia menilai bahwa pemuda Indonesia harus memiliki daya saing global dengan mengembangkan kreativitas, teknologi, dan kewirausahaan lokal.
AKP Andi menyebut Polsek Piyungan siap menjadi mitra bagi komunitas pemuda dalam program-program pemberdayaan, pelatihan digital, hingga kampanye keamanan siber. Menurutnya, keamanan dan inovasi berjalan beriringan—pemuda yang kreatif harus juga bijak dalam dunia digital.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan fisik masyarakat, tapi juga keamanan digital. Pemuda Piyungan harus bisa jadi pelopor keamanan informasi di lingkungan masing-masing,” katanya.
Beberapa organisasi kepemudaan di wilayah tersebut pun memberikan apresiasi atas langkah proaktif Kapolsek. Mereka menilai pendekatan humanis Polri seperti ini membangun kedekatan yang positif antara aparat dan masyarakat.
Kolaborasi Antara Polisi, Pemuda, dan Masyarakat
Upacara Sumpah Pemuda di Piyungan tahun ini juga menjadi momentum penting bagi sinergi antara kepolisian, pemuda, dan tokoh masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan deklarasi bersama untuk menjaga keamanan wilayah dari potensi konflik sosial dan penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2025.
Kapolsek Piyungan menegaskan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga seluruh warga. Ia mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam menjaga kondusivitas lingkungan, terutama lewat gerakan cyber awareness di media sosial.
Camat Piyungan, yang turut hadir dalam kegiatan itu, menambahkan bahwa dukungan kepolisian terhadap kegiatan kepemudaan sangat berarti. “Sinergi seperti ini penting untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama. Pemuda sekarang harus punya peran nyata, bukan sekadar penonton,” ujarnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor inilah, semangat “Bersatu dan Berinovasi” benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata di tingkat lokal.
Semangat Nasionalisme di Tengah Tantangan Global
Sumpah Pemuda tidak bisa dilepaskan dari konteks zaman. Saat dunia menghadapi krisis multidimensi—dari ekonomi global, perubahan iklim, hingga perang informasi—pemuda Indonesia dituntut untuk tangguh dan beradaptasi.
Kapolsek Piyungan menekankan bahwa nasionalisme hari ini bukan sekadar cinta tanah air, tapi juga kemampuan menjaga integritas di dunia digital dan sosial. “Kalau dulu kita berjuang dengan bambu runcing, sekarang kita berjuang lewat inovasi, kolaborasi, dan etika digital,” jelasnya.
Ia juga mengajak pemuda Piyungan untuk aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi kreatif, mulai dari pelatihan UMKM, pertanian modern, hingga startup berbasis teknologi lokal. Dengan cara itu, semangat Sumpah Pemuda tidak hanya hidup dalam upacara, tapi juga menjadi gerakan nyata.
Pesan Khusus untuk Generasi Muda
Dalam bagian penutup sambutannya, AKP Andi memberi pesan tegas kepada seluruh generasi muda: jangan takut untuk berubah dan berinovasi. Dunia saat ini bergerak cepat, dan hanya mereka yang siap beradaptasi yang akan bertahan.
“Pemuda Indonesia harus berani bermimpi besar, tapi tetap berpijak pada nilai-nilai bangsa. Jangan hanya jadi pengguna teknologi, tapi jadilah penciptanya,” ujarnya.
Kapolsek Piyungan juga menyoroti pentingnya disiplin dan etika sebagai modal utama dalam membangun masa depan bangsa. Ia menilai, kemandirian dan karakter kuat akan membuat pemuda Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain tanpa kehilangan jati diri.
Sumpah Pemuda Sebagai Pondasi Indonesia Maju
Peringatan Sumpah Pemuda di Polsek Piyungan bukan sekadar seremoni tahunan. Kegiatan ini menjadi refleksi dan pengingat bahwa semangat persatuan dan inovasi adalah fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.
Kapolsek Piyungan dengan tegas menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga berperan sebagai penggerak semangat nasionalisme di akar masyarakat. Dengan kolaborasi antara pemuda, aparat, dan warga, cita-cita Indonesia maju bukan lagi utopia, tapi tujuan yang bisa diwujudkan bersama.
Momentum Sumpah Pemuda 2025 ini membuktikan bahwa persatuan dan inovasi adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Di tangan pemuda yang berani bermimpi dan berinovasi, masa depan Indonesia akan terus menyala terang.


