Skip to content

Menu

  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025

Calendar

November 2025
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Oct    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pet Care
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

lacakperistiwa.com
  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports
You are here :
  • Home
  • Politik ,
  • Viral
  • Budi Arie Pilih Gerindra Ketimbang PSI, Pengamat: Jokowi Tak Lagi Menarik di Mata Elite Relawan
Written by Edward BennettNovember 2, 2025

Budi Arie Pilih Gerindra Ketimbang PSI, Pengamat: Jokowi Tak Lagi Menarik di Mata Elite Relawan

Politik . Viral Article

Keputusan Budi Arie dan Langkah Politik Baru

lacakperistiwa.com – Ketua Umum relawan Projo, Budi Arie Setiadi, secara resmi menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Partai Gerindra dalam kongres Projo pada 1 November 2025 di Jakarta. Ia menyampaikan permohonan izin kepada anggota Projo agar memahami langkah tersebut, dengan kalimat: “Nggak usah ditanya lagi partainya apa. … Pasti Gerindra.”
Keputusan ini dipandang bukan sekadar perpindahan partai semata—namun juga sinyal perubahan orientasi relawan politik dan elite-organisasi di balik ka­mera. Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai bahwa memilih Gerindra ketimbang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atau tetap dekat dengan figura Joko Widodo menandakan pandangan bahwa fondasi dukungan terhadap Jokowi makin menipis. 
Budi Arie sendiri menyebut bahwa agenda-agenda politik Gerindra dan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran adalah fokus usaha mereka. Ia menegaskan bahwa Projo akan mendukung program strategis pemerintahan tersebut, yang menunjukkan arah politik yang jelas.

Alasan Relawan Budi Arie Pilih Gerindra Daripada PSI

Salah satu alasan yang banyak dikemukakan adalah bahwa, menurut pengamat, relawan seperti Budi Arie menganggap bahwa PSI—yang sering diasosiasikan sebagai kendaraan politik dekat Jokowi—tidak memberikan jaminan perlindungan politik dan hukum yang dirasakan cukup bagi elite relawan.
Dedi Kurnia Syah juga menyebut bahwa figur Jokowi sekarang dianggap “tak lagi menarik secara politik” oleh sebagian elite relawan dan partai, sehingga mereka memilih berpindah ke partai yang lebih ‘kuat’ atau dirasakan memiliki daya tawar lebih besar ke depan. 
Selain faktor itu, perpindahan ke Gerindra juga bisa dilihat sebagai strategi jangka panjang: partai yang dipimpin oleh Prabowo memiliki jaringan yang lebih luas, mesin politik yang kuat, dan citra sebagai oposisi-yang-menjadi-penguasa di era mendatang menurut kalkulasi sebagian elite. Manuver seperti ini menunjukkan bahwa politik relawan saat ini tidak hanya bersifat ideologis, tapi juga pragmatis dan berbasis kalkulasi daya kekuatan.

Implikasi ke Konstelasi Politik Nasional

Perpindahan Budi Arie ke Gerindra memberi beberapa implikasi yang layak dicermati. Pertama, dari sisi relawan Jokowi—yang selama ini diposisikan sebagai poros utama dukungan pemerintahan—terlihat ada penurunan daya tarik jika elite relawan mulai berpindah ke partai selain yang diasosiasikan dengan Jokowi. Itu bisa berarti potensi fragmentasi dukungan di dalam relawan.
Kedua, bagi Gerindra langkah ini bisa memperkuat posisi mereka sebagai magnet baru bagi elite relawan dan figur politik yang mencari tempat yang lebih besar. Ini bisa memperkuat mesin politik Gerindra menjelang pemilu atau konstelasi setelahnya.
Ketiga, bagi PSI dan relawan-yang-akan-bertahan di kerangka Jokowi, ini adalah alarm bahwa mereka harus memperkuat basis dukungan, menawarkan nilai yang lebih konkret, dan memperlihatkan bahwa mereka masih relevan di mata elite dan publik. Jika tidak, mereka bisa kehilangan elite kunci dan jaringan relawan yang selama ini mereka mobilisasikan.

Tantangan di Balik Langkah Ke Gerindra

Walaupun langkah ini tampak strategis, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh Budi Arie maupun Gerindra dalam menerima dan mengoptimalkan perpindahan elite relawan seperti ini.
Pertama, integrasi struktural. Relawan Projo memiliki budaya organisasi sendiri, nilai relawan, dan mindset yang mungkin berbeda dengan partai politik formal. Menyatukan relawan ke dalam struktur partai yang sudah baku memerlukan proses adaptasi dan kompromi.
Kedua, kredibilitas dan persepsi publik. Orang bisa mempertanyakan apakah langkah ini murni karena idealisme atau karena kalkulasi power politis. Jika publik menilai perpindahan ini sebagai oportunistik, maka bisa muncul pertanyaan soal konsistensi dan kredibilitas.
Ketiga, pertarungan internal. Dalam partai besar seperti Gerindra, elite baru harus menyesuaikan dengan hierarki dan kompetisi internal. Budi Arie dan Projo harus membuktikan mereka bukan hanya “tamu” tapi bisa memberikan kontribusi nyata agar mendapat posisi strategis dan daya tawar dalam partai.

Langkah Budi Arie memilih Gerindra alih-alih PSI memberikan sinyal kuat bahwa konstelasi politik relawan dan elite mulai bergerak ke arah yang lebih pragmatis dan berbasis kekuatan partai. Perubahan ini bukan hanya tentang pergantian warna partai, tapi soal pergeseran kalkulasi politik: “Jokowi tak lagi menarik” sebagai magnet dukungan dalam versi beberapa elite relawan.
Semua pihak—relawan, partai, publik—harus mencermati bahwa politik relawan sekarang bukan sekadar kata “dukungan” tapi juga soal mesin, jaringan, kalkulasi kekuatan, dan relevansi jangka panjang.

  • Relawan yang berpindah ke partai harus segera menunjukkan kontribusi konkret agar tidak hanya dianggap sekadar “pengganti simbolik”.

  • Partai yang kehilangan elite relawan seperti PSI perlu menguatkan strategi mereka: memperkuat basis, menawarkan program yang relevan, dan menjaga daya tarik figur.

  • Publik dan pengamat harus memantau apakah perpindahan ini menghasilkan perubahan nyata dalam struktur partai, kiprah politik, atau hanya sekadar pergantian nama di atas kertas.

You may also like

RI Siaga 1! BMKG Ingatkan Ancaman Badai Mirip Seroja, La Niña OTW

November 2, 2025

Bank Sumut Setor PAD Rp289 Miliar, Target Naik Jadi Rp292 Miliar di 2026

October 31, 2025

Lima Bos Perusahaan Divonis 4 Tahun Penjara Kasus Impor Gula

October 30, 2025
Tags: Budi Arie Setiadi, dinamika partai, elite politik, Gerindra, Joko Widodo, politik relawan, Projo, PSI

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025

Calendar

November 2025
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Oct    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pet Care
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress