Skip to content

Menu

  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

lacakperistiwa.com
  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports
You are here :
  • Home
  • Finance ,
  • Viral
  • Harga Perak Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Investor Global Berburu Logam Mulia
Written by Edward BennettOctober 14, 2025

Harga Perak Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Investor Global Berburu Logam Mulia

Finance . Viral Article

Harga Perak Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

lacakperistiwa.com – Harga perak kembali jadi sorotan pasar global setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan pekan ini. Logam mulia berwarna putih itu menembus level di atas US$35 per troy ounce, angka yang belum pernah disentuh dalam lebih dari dua dekade terakhir.

Lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran terhadap inflasi yang tak kunjung reda. Kombinasi faktor geopolitik, pelemahan dolar AS, dan permintaan industri yang melonjak membuat harga perak terus menanjak tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Kenaikan harga perak juga ikut terdorong oleh reli emas, yang sebelumnya sudah lebih dulu mencatatkan rekor tertinggi. Namun, yang menarik, kenaikan harga perak kali ini tidak hanya disebabkan oleh faktor spekulatif investor, melainkan juga karena permintaan nyata dari sektor manufaktur dan teknologi tinggi — khususnya panel surya, semikonduktor, dan kendaraan listrik.

Permintaan Industri Jadi Pendorong Utama

Lonjakan harga perak bukan semata karena faktor investasi, tapi juga karena dorongan kuat dari sektor industri. Dalam beberapa tahun terakhir, perak menjadi komponen vital dalam berbagai produk teknologi modern.

Data terbaru dari Silver Institute menunjukkan bahwa permintaan perak dari sektor industri meningkat lebih dari 15% secara tahunan, terutama karena kebutuhan untuk mendukung transisi energi bersih. Setiap panel surya, misalnya, membutuhkan perak dalam jumlah signifikan untuk meningkatkan efisiensi konduktivitas.

Selain itu, perak juga banyak digunakan dalam pembuatan chip semikonduktor dan baterai kendaraan listrik (EV). Seiring pertumbuhan industri EV dan energi terbarukan yang kian masif, pasokan perak global menjadi semakin ketat.

Beberapa analis memperkirakan tren ini akan berlanjut hingga 2026, dengan permintaan industri yang jauh melampaui kapasitas produksi tambang baru. Artinya, kenaikan harga perak berpotensi berlanjut dan bahkan menembus rekor berikutnya jika suplai global tidak segera ditingkatkan.

Investor Global Beralih ke Logam Putih

Kondisi pasar global yang bergejolak membuat para investor mencari alternatif lindung nilai selain emas. Di sinilah perak mulai mengambil panggung utama.

Dalam beberapa pekan terakhir, dana investasi berbasis logam mulia (ETF) mencatat arus masuk modal signifikan untuk instrumen berbasis perak. Volume perdagangan berjangka di COMEX dan Bursa London (LME) juga meningkat drastis, menandakan optimisme pasar terhadap reli lanjutan.

Analis dari JP Morgan menilai bahwa perak kini berada dalam fase “catch-up rally”, di mana harga mulai mengejar ketertinggalannya dibandingkan emas. Dengan rasio emas terhadap perak yang sempat berada di 90:1, potensi penguatan perak masih terbuka lebar jika rasio itu turun mendekati rata-rata historis di kisaran 60:1.

Bahkan, sebagian investor ritel memandang perak sebagai aset undervalued yang lebih fleksibel dibandingkan emas, terutama bagi mereka yang ingin diversifikasi portofolio dengan biaya relatif lebih rendah.

Kondisi Pasar dan Dampak ke Indonesia

Kenaikan harga perak global tentu punya imbas ke pasar domestik. Di Indonesia, harga perak murni di pasaran perhiasan dan logam mulia ikut terkerek naik tajam, mencapai Rp14 juta per kilogram, meningkat hampir 20% dibanding bulan sebelumnya.

Pelaku usaha perhiasan di Jakarta, Surabaya, dan Denpasar melaporkan permintaan meningkat signifikan, bukan hanya untuk keperluan industri, tapi juga sebagai aset investasi alternatif.

Namun, di sisi lain, pelaku industri elektronik dan manufaktur mengaku mulai khawatir dengan lonjakan harga bahan baku. Bagi mereka, perak bukan sekadar komoditas, tapi komponen esensial dalam produksi. Kenaikan harga yang terlalu cepat bisa berdampak pada biaya produksi dan harga jual di hilir.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, mengaku terus memantau situasi global dan menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasokan bahan baku bagi industri strategis dalam negeri.

Analis Prediksi Potensi Kenaikan Lanjutan

Sejumlah analis komoditas menilai bahwa reli harga perak belum akan berhenti dalam waktu dekat.

Menurut laporan terbaru dari Bloomberg Commodity Outlook, perak memiliki potensi naik hingga US$40 per troy ounce jika tren pelemahan dolar AS dan permintaan industri berlanjut.

“Perak kini berada dalam posisi unik — didukung oleh faktor industri dan investasi sekaligus. Ini berbeda dengan reli sebelumnya yang lebih didominasi oleh spekulasi,” kata analis pasar dari Standard Chartered, Melissa Goh.

Faktor geopolitik seperti ketegangan di Timur Tengah, konflik Ukraina-Rusia, dan kebijakan moneter longgar di AS juga turut memperkuat momentum pergerakan logam mulia, termasuk perak.

Di sisi lain, penurunan produksi dari tambang besar di Meksiko dan Peru mempersempit pasokan global. Kedua negara tersebut menyumbang lebih dari 35% total produksi perak dunia.

Dampak Terhadap Emas dan Logam Lain

Reli perak turut mendorong optimisme di pasar logam mulia lainnya, termasuk emas, platinum, dan paladium. Namun, pergerakan perak cenderung lebih volatil karena ukuran pasar yang lebih kecil dan sensitivitas tinggi terhadap dinamika industri.

Sebagian investor justru menganggap perak sebagai “versi agresif” dari emas. Ketika pasar bullish, perak cenderung naik lebih cepat; sebaliknya, saat pasar terkoreksi, harganya bisa jatuh lebih tajam.

Meskipun begitu, dalam jangka panjang, perak memiliki karakteristik menarik bagi investor yang ingin menyeimbangkan portofolio antara aset risiko tinggi dan aset lindung nilai.

Kenaikan harga perak juga membuat beberapa perusahaan pertambangan global mulai meninjau kembali strategi ekspansi. Beberapa di antaranya berencana meningkatkan kapasitas produksi di Afrika dan Australia untuk mengimbangi permintaan industri yang melonjak.

Potensi Arah Kebijakan Moneter dan Efeknya

Kebijakan bank sentral dunia, khususnya Federal Reserve AS, menjadi faktor penting berikutnya yang mempengaruhi pergerakan harga perak. Jika The Fed mulai menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, maka logam mulia akan semakin menarik bagi investor.

Pasar saat ini memperkirakan adanya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal pertama tahun depan. Langkah itu bisa memperlemah dolar dan otomatis mendukung kenaikan harga logam berdenominasi dolar seperti perak.

Namun, jika inflasi global kembali naik dan suku bunga tetap tinggi, harga perak bisa mengalami konsolidasi jangka pendek sebelum kembali menguat.

Bagi investor ritel di Indonesia, ini menjadi momen yang perlu dicermati dengan bijak. Alih-alih ikut-ikutan euforia, pengamat menyarankan untuk memahami terlebih dahulu tren global dan arah kebijakan moneter yang berpotensi memengaruhi harga.

Antara Peluang dan Risiko di Pasar Perak

Momentum Historis yang Perlu Diwaspadai

Harga perak yang menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah jelas jadi tonggak penting dalam pasar komoditas global. Tapi seperti halnya semua reli besar, selalu ada potensi koreksi jika momentum kehilangan tenaga.

Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan tidak hanya terbawa euforia. Fundamental pasar perak memang kuat, tapi volatilitas tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu jika ada perubahan drastis di pasar global atau kebijakan moneter utama.

Di sisi lain, bagi sektor industri, kenaikan harga perak menjadi sinyal bahwa dunia sedang menuju babak baru dalam transisi energi dan teknologi tinggi. Permintaan yang terus meningkat menandakan bahwa perak tak lagi sekadar logam mulia — tapi sudah menjadi bagian penting dari masa depan ekonomi hijau.

You may also like

Saham BMRI Naik ke Rp4.120 pada 15 Oktober 2025, Rebound Kecil di Tengah Sentimen Negatif Pasar

October 15, 2025

Detik-Detik Mendag Buka Trade Expo Indonesia 2025, Bidik Transaksi Fantastis Triliunan Rupiah

October 15, 2025

KPK Panggil Dirut PT Abuki Jaya Jadi Saksi Terkait Kasus Pengolahan Anoda Logam Antam

October 15, 2025
Tags: ekonomi global, Emas, Harga Perak, investasi, logam mulia, Pasar Komoditas

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress