Skip to content

Menu

  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

lacakperistiwa.com
  • Finance
  • Technology
  • Pemerintah
  • Viral
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Politik
  • Internasional
  • Sports
You are here :
  • Home
  • Finance
  • Saham BMRI Naik ke Rp4.120 pada 15 Oktober 2025, Rebound Kecil di Tengah Sentimen Negatif Pasar
Written by Edward BennettOctober 15, 2025

Saham BMRI Naik ke Rp4.120 pada 15 Oktober 2025, Rebound Kecil di Tengah Sentimen Negatif Pasar

Finance Article

Saham BMRI Naik ke Rp4.120 pada 15 Oktober 2025, Rebound Kecil di Tengah Sentimen Negatif Pasar

Aksi Beli Balik Dorong Rebound Saham BMRI

lacakperistiwa.com – Pergerakan saham BMRI pada Selasa, 15 Oktober 2025, mencatat kenaikan tipis ke level Rp4.120 per saham, atau naik sekitar 0,49% dibanding penutupan sebelumnya di Rp4.100. Kenaikan ini menandai adanya rebound kecil setelah beberapa hari terakhir harga saham perbankan besar tertekan akibat sentimen negatif dari global dan domestik.

Saham milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut sempat dibuka di level Rp4.090, lalu bergerak fluktuatif sepanjang sesi perdagangan sebelum ditutup menguat di zona hijau. Volume transaksi mencapai sekitar 150 juta lembar saham, dengan nilai transaksi lebih dari Rp600 miliar — menunjukkan adanya minat beli selektif dari investor institusi.

Analis pasar menilai, pergerakan positif BMRI hari ini lebih karena adanya aksi technical rebound setelah koreksi cukup dalam minggu lalu, bukan karena sentimen fundamental baru. “Investor memanfaatkan harga yang sempat turun di bawah level psikologis Rp4.100 sebagai peluang masuk kembali, terutama bagi yang percaya pada kekuatan sektor perbankan jangka panjang,” ujar salah satu analis sekuritas di Jakarta.

Sentimen Negatif Masih Bayangi Pasar Saham

Kendati ada rebound kecil di saham BMRI, pasar saham secara umum masih dibayangi sentimen negatif, baik dari eksternal maupun domestik. IHSG sendiri bergerak melemah tipis di level 7.020, turun sekitar 0,35% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Faktor global yang paling menekan adalah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed dan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China. Kondisi ini membuat investor asing cenderung berhati-hati dan melakukan aksi jual bersih di sejumlah saham perbankan besar, termasuk BMRI, BBRI, dan BBCA.

Dari dalam negeri, tekanan datang dari perlambatan kredit korporasi dan penurunan margin bunga bersih (NIM) di kuartal ketiga 2025. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit hanya mencapai 8,3% year-on-year, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 9%.

Namun, pelaku pasar tetap optimistis rebound bisa berlanjut jika kondisi global mereda. “Kalau rupiah bisa stabil di bawah Rp16.200 per dolar AS dan yield obligasi menurun, saham perbankan berpeluang menguat kembali dalam jangka pendek,” ungkap analis tersebut.

Fundamental Bank Mandiri Masih Kuat

Secara fundamental, Bank Mandiri (BMRI) masih berada di posisi solid dibandingkan emiten bank besar lainnya. Laporan keuangan semester I-2025 menunjukkan laba bersih tumbuh 14,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp29,4 triliun, didukung oleh kenaikan pendapatan bunga dan efisiensi operasional.

Rasio kredit bermasalah (NPL gross) juga terkendali di level 1,39%, jauh di bawah batas aman 5% yang ditetapkan regulator. Di sisi lain, rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 22%, yang menegaskan kapasitas Bank Mandiri dalam menahan guncangan ekonomi.

Kinerja positif ini membuat sejumlah analis tetap mempertahankan rekomendasi “buy on weakness” untuk saham BMRI, dengan target harga jangka menengah di kisaran Rp4.500–Rp4.700 per saham. “Selama tidak ada shock makro besar, BMRI tetap menjadi saham pilihan utama di sektor perbankan karena fundamentalnya kuat dan valuasinya masih menarik,” ujar seorang analis dari BNI Sekuritas.

Arah Pergerakan Saham BMRI: Rebound Sementara atau Awal Tren Naik?

Pertanyaan besar di kalangan investor sekarang adalah: apakah kenaikan BMRI hari ini hanyalah rebound teknikal sementara, atau justru menjadi awal dari tren kenaikan baru? Jawabannya masih bergantung pada dua faktor utama — stabilitas ekonomi global dan arah kebijakan suku bunga domestik.

Dalam jangka pendek, saham BMRI masih akan bergerak di rentang konsolidasi antara Rp4.000–Rp4.200. Tekanan bisa kembali muncul jika IHSG tidak mampu bertahan di atas level psikologis 7.000 atau jika investor asing melanjutkan aksi jual bersihnya.

Namun, jika data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini menunjukkan penurunan, pasar berpotensi membalik arah. Hal ini bisa memicu aliran dana asing masuk kembali ke emerging market, termasuk Indonesia. Dengan begitu, saham-saham berkapitalisasi besar seperti BMRI bisa menjadi yang pertama mendapat dorongan positif.

Prospek Jangka Panjang Tetap Cerah untuk Sektor Perbankan

Meski kondisi jangka pendek masih fluktuatif, prospek jangka panjang saham BMRI dan sektor perbankan Indonesia secara umum tetap menarik. Transisi ekonomi ke arah digital, pertumbuhan konsumsi domestik, dan dorongan pembiayaan infrastruktur akan menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan bank dalam beberapa tahun ke depan.

Selain itu, Bank Mandiri juga tengah memperluas bisnisnya melalui digitalisasi layanan keuangan dan kemitraan strategis dengan fintech. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat basis nasabah ritel dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan posisi modal yang kuat dan strategi diversifikasi produk yang agresif, BMRI dinilai punya ruang besar untuk menjaga kinerja positif di tengah ketidakpastian pasar. Maka dari itu, rebound ke Rp4.120 bukan sekadar sinyal teknikal, tapi juga cerminan keyakinan investor terhadap fundamental perusahaan.

You may also like

Harga Perak Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Investor Global Berburu Logam Mulia

October 14, 2025

Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)

October 13, 2025

Rekor Lagi! Harga Emas Antam Logam Hari Ini Tertinggi Sepanjang Masa

October 6, 2025
Tags: Bank Mandiri, bursa efek indonesia, IHSG, investasi, Pasar Modal Indonesia, Rebound Saham, Saham BMRI, Saham Perbankan

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Daerah
  • Finance
  • Health
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Outdoors
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sports
  • Technology
  • Viral

Copyright lacakperistiwa.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress